Ibuku .. Malaikatku ..
Lagi – lagi catatanku menuliskan tentang ibu ..
Memang tidak akan pernah ada kata cukup untuk mengungkapkan isi hati tentang wanita yang satu ini ..
Wanita yang nyaris sempurna dimataku ..
Dan semoga, juga dimata Tuhanku ..
Semua kepedihanku,
Beban hidupku,
Sakit hatiku,
Seperti terasa hilang saat aku bersamanya ..
Saat matanya menatapku,
Saat telapaknya menyentuhku,
Aku merasakan kedamaian yang tak akan terbayar oleh apapun ..
Sudah lama sekali aku tidak pernah mendengar ucapan marahnya padaku,
Yang slalu aku dengar adalah nada suaranya yang lembut dan penuh arti untukku ..
Hari – hari yang aku lalui memang jauh darinya,
Disaat jauh seperti saat inilah ..
Aku merasa rindu yang teramat padanya ..
Ketika aku pulang,
Aku sering memperhatikan lelapnya tidur ibuku ..
Beliau seperti terlihat sangat lelah,
Mungkin terlalu banyak beban hidup yang harus ia pikul,
Keriput – keriput itu pun semakin jelas nampak diwajahnya ..
Hal itu yg selalu membuat aku sadar,
Semakin singkat waktuku untuk membuatnya bahagia ..
Karena kelak suatu hari ..
Aku dan ibuku harus kembali ke pangkuan pencipta kami ..
Allah SWT .. Tuhan kami Yang Esa
Entah siapa yang akan pergi lebih dulu ..
Tapi saat itu pasti akan tiba juga ..
Dan sebelum waktu itu tiba,
Aku ingin membahagiakannya semampuku ..
Melakukan semua yang terbaik untuknya ..
Aku tak ingin dia kecewa telah memiliki aku ..
Karena aku tak pernah sedikitpun kecewa memilikinya ..
Beliau terlalu indah untukku …
Beliau adalah malaikat terbaik yang dikirimkan Tuhan untuk menjaga hidupku …..
Aku mencintainya
Diatas rasa cintaku padaku hidupku sendiri
Karya : Nurfadilla Oktyarini
Memang tidak akan pernah ada kata cukup untuk mengungkapkan isi hati tentang wanita yang satu ini ..
Wanita yang nyaris sempurna dimataku ..
Dan semoga, juga dimata Tuhanku ..
Semua kepedihanku,
Beban hidupku,
Sakit hatiku,
Seperti terasa hilang saat aku bersamanya ..
Saat matanya menatapku,
Saat telapaknya menyentuhku,
Aku merasakan kedamaian yang tak akan terbayar oleh apapun ..
Sudah lama sekali aku tidak pernah mendengar ucapan marahnya padaku,
Yang slalu aku dengar adalah nada suaranya yang lembut dan penuh arti untukku ..
Hari – hari yang aku lalui memang jauh darinya,
Disaat jauh seperti saat inilah ..
Aku merasa rindu yang teramat padanya ..
Ketika aku pulang,
Aku sering memperhatikan lelapnya tidur ibuku ..
Beliau seperti terlihat sangat lelah,
Mungkin terlalu banyak beban hidup yang harus ia pikul,
Keriput – keriput itu pun semakin jelas nampak diwajahnya ..
Hal itu yg selalu membuat aku sadar,
Semakin singkat waktuku untuk membuatnya bahagia ..
Karena kelak suatu hari ..
Aku dan ibuku harus kembali ke pangkuan pencipta kami ..
Allah SWT .. Tuhan kami Yang Esa
Entah siapa yang akan pergi lebih dulu ..
Tapi saat itu pasti akan tiba juga ..
Dan sebelum waktu itu tiba,
Aku ingin membahagiakannya semampuku ..
Melakukan semua yang terbaik untuknya ..
Aku tak ingin dia kecewa telah memiliki aku ..
Karena aku tak pernah sedikitpun kecewa memilikinya ..
Beliau terlalu indah untukku …
Beliau adalah malaikat terbaik yang dikirimkan Tuhan untuk menjaga hidupku …..
Aku mencintainya
Diatas rasa cintaku padaku hidupku sendiri
Karya : Nurfadilla Oktyarini
Puisi buat Bunda
tetesan air mata kian membasahi pipi
hamparan pasir putih terus menepi
gejolak jiwa kian membara
hamparan hati terus merana di dalam derita
kau sapa aku di tengah derita
kau tegur aku ditengah kegelapan
kau hiyasi hari ku dengan ceria
walaupun kau tengah menahan luka
mungkinkah ku bisa membalas semua kebaikanmu bunda
kini kau telah tiada
ku hanya bisa mengirmkan doa
untuk kebahagianmu disana
selamat jalan bunda semoga kau kan abadi disurga..
Puisi ini karya: shalihin
hamparan pasir putih terus menepi
gejolak jiwa kian membara
hamparan hati terus merana di dalam derita
kau sapa aku di tengah derita
kau tegur aku ditengah kegelapan
kau hiyasi hari ku dengan ceria
walaupun kau tengah menahan luka
mungkinkah ku bisa membalas semua kebaikanmu bunda
kini kau telah tiada
ku hanya bisa mengirmkan doa
untuk kebahagianmu disana
selamat jalan bunda semoga kau kan abadi disurga..
Puisi ini karya: shalihin
Cinta Sejati
Kujalani hidup mengaruhi samudra
Mengayuh dayung menjalankan bahtera
Mencari penawar rasa di hati
mencari makna cinta sejati
Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga
Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman
Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan
Mengayuh dayung menjalankan bahtera
Mencari penawar rasa di hati
mencari makna cinta sejati
Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga
Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman
Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan
aku tanpa dirimu
melayang tinggi hayalku
saat teringat padamu
pada sosok terindah
yg pernah mengisi hatiku
saat” terindah bersamamu
kini hanyalah tinggal kenangan
karna takdir tlah berbicara
kau tercipta bukan tuk temaniku
kini…
hanya rintik hujan dan kesepian
menjadi teman senja ku
yg dulu slalu diisi canda tawamu
setelah kau menghilang dari hidupku
setiap waktu yg ku jalani terasa hampa
karna…
hanya penyesalan dan kesepian yg kurasa
puisi ini karya: khaka
saat teringat padamu
pada sosok terindah
yg pernah mengisi hatiku
saat” terindah bersamamu
kini hanyalah tinggal kenangan
karna takdir tlah berbicara
kau tercipta bukan tuk temaniku
kini…
hanya rintik hujan dan kesepian
menjadi teman senja ku
yg dulu slalu diisi canda tawamu
setelah kau menghilang dari hidupku
setiap waktu yg ku jalani terasa hampa
karna…
hanya penyesalan dan kesepian yg kurasa
puisi ini karya: khaka
Bertahan
disaat kini kita menjauh terasa aku tak mampu
namun akukan bertahan untuk kita nanti
aku kini serasa bagaikan butiran debu
bagaikan kerikil yang tak berarti
jejakmu tertanam selamanya
engkau segalanya
engkau segalanya bagiku
wajahmu suaramu selalu berhasil merasuk kedalam setiap anganku
selalu ada disetiap malam dan sepiku
tak mampu aku hidup tanpamu
aku terlalu mencintaimu
mencoba bertahan aku disini
masih banyak yang harus aku cari untuk kita nanti
kuharap kau mampu menungguku kembali
masih mampukah kau menungguku
tunggu aku dengan senyuman itu
bisa bertahankah kau disana
coba bertahanlah kau disana
ku harap kau mampu untuk bertahan
dan tak pergi dari ku yang kini tak nyata disampingmu
namun akukan bertahan untuk kita nanti
aku kini serasa bagaikan butiran debu
bagaikan kerikil yang tak berarti
jejakmu tertanam selamanya
engkau segalanya
engkau segalanya bagiku
wajahmu suaramu selalu berhasil merasuk kedalam setiap anganku
selalu ada disetiap malam dan sepiku
tak mampu aku hidup tanpamu
aku terlalu mencintaimu
mencoba bertahan aku disini
masih banyak yang harus aku cari untuk kita nanti
kuharap kau mampu menungguku kembali
masih mampukah kau menungguku
tunggu aku dengan senyuman itu
bisa bertahankah kau disana
coba bertahanlah kau disana
ku harap kau mampu untuk bertahan
dan tak pergi dari ku yang kini tak nyata disampingmu
Cinta
Cinta…
Apakah engkau benar nyata
Atau hanya halusinasi semata
Jika benar engkau nyata
Biarkan aku merasa
Jika cuma halusinasi
Kuharap semua hanya mimpi
Cinta…
Sekian lama aku mendamba
Sekian waktu aku menunggu
Dengan sejuta harap
Dengan sejuta hasrat
Akan hadirmu di hatiku
Yang akan memberiku rasa
Yang akan menghiasi hidupku
Dengan sejuta warna
Cinta…
Datanglah dengan indahmu
Hadirlah dengan pesonamu
Sapalah hatiku dengan kata mesramu
Sentuhlah jiwaku dengan kehangatanmu
puisi ini karya : Syifa Rahmatika
Apakah engkau benar nyata
Atau hanya halusinasi semata
Jika benar engkau nyata
Biarkan aku merasa
Jika cuma halusinasi
Kuharap semua hanya mimpi
Cinta…
Sekian lama aku mendamba
Sekian waktu aku menunggu
Dengan sejuta harap
Dengan sejuta hasrat
Akan hadirmu di hatiku
Yang akan memberiku rasa
Yang akan menghiasi hidupku
Dengan sejuta warna
Cinta…
Datanglah dengan indahmu
Hadirlah dengan pesonamu
Sapalah hatiku dengan kata mesramu
Sentuhlah jiwaku dengan kehangatanmu
puisi ini karya : Syifa Rahmatika
Cinta
Cinta…
Apakah engkau benar nyata
Atau hanya halusinasi semata
Jika benar engkau nyata
Biarkan aku merasa
Jika cuma halusinasi
Kuharap semua hanya mimpi
Cinta…
Sekian lama aku mendamba
Sekian waktu aku menunggu
Dengan sejuta harap
Dengan sejuta hasrat
Akan hadirmu di hatiku
Yang akan memberiku rasa
Yang akan menghiasi hidupku
Dengan sejuta warna
Cinta…
Datanglah dengan indahmu
Hadirlah dengan pesonamu
Sapalah hatiku dengan kata mesramu
Sentuhlah jiwaku dengan kehangatanmu
puisi ini karya : Syifa Rahmatika
Apakah engkau benar nyata
Atau hanya halusinasi semata
Jika benar engkau nyata
Biarkan aku merasa
Jika cuma halusinasi
Kuharap semua hanya mimpi
Cinta…
Sekian lama aku mendamba
Sekian waktu aku menunggu
Dengan sejuta harap
Dengan sejuta hasrat
Akan hadirmu di hatiku
Yang akan memberiku rasa
Yang akan menghiasi hidupku
Dengan sejuta warna
Cinta…
Datanglah dengan indahmu
Hadirlah dengan pesonamu
Sapalah hatiku dengan kata mesramu
Sentuhlah jiwaku dengan kehangatanmu
puisi ini karya : Syifa Rahmatika
1 komentar:
uuu .. kerenn :) :P
Posting Komentar