Sabtu, 12 September 2015

SOP dan K3 Memanjat tower

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.[2] Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.
 sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja

Prosedur operasi standar (Bahasa Inggris: standard operating procedure, SOP) atau kadang disingkat POS, adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh POS.
  sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Prosedur_operasi_standar

Karena dulu pernah diberikan materi tentang K3 dan SOP dalam memanjat tower tetapi saya dan teman-teman dari SMK N 1 NGAWEN pergi kesekolah, jadi belum tahu betul bagaimana rasanya memanjat tower dan K3, SOP nya nah.. kemarin saya dan anak-anak yang prakerin di BLC-TELKOM KLATEN diberikan lagi materi tentang K3 dan SOP dalam memanjat tower.

Hal-hal yang harus di lakukan sebelum memanjat tower :

1. Sebelum memanjat tower kita harus mengidentifikasi masalah (memasang alat, mengecek jaringan atau memperbaiki), membagi wewenang dalam tim, dan mengecek kondisi (tower, spanner), termasuk kondisi badan si pemanjat. 

2. Dalam satu tim kerja dibutuhkan minimal 3 orang yang masing-masing orang memiliki tugas dan wewenang masing-masing yaitu : 

  • Satu orang bertugas sebagai penanggung jawab peralatan. Tugasnya harus menyiapkan peralatan yang harus dibawa (seperti tali, safety, kunci dll) menanyakan apakah ada masalah dengan alat-alat tersebut dan mengecek kelengkapan saat akan berangkat dan setelah selesai melakukan pekerjaan 
  • Satu orang sebagai pemanjat. Tugasnya adalah memanjat dan memasang alat yang di perlukan di atas tower dan pointing.
  • Dan yang terakhir seorang yang bertugas untuk men-setting, dan koordinator tim .
3.    Saat akan memanjat, beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah :

  • Cek fisik tower (pastikan kuat dan masih bisa untuk dipanjat)
  • Cek kondisi fisik kita (apakah sehat atau sakit jika sakit tidak usah memanjat karna akan berbahaya). 
  • Cek spanner-nya (tali pancang) karna kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Dan jika spannernya tidak kuat (bergoyang-goyang) maka akan menganggu koneksi data, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching). 
  Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memanjat tower :

  • Fisik kita harus sehat. 
  • Fisik dari tower tersebut apakah benar-benar kuat dan tidak ada yang rusak. 
  • Keadaan tali atau spaner tower apakah sudah benar. 
  • Alat yang kita pakai dalam memanjat apakah layak kita pakai dalam naik tower. 
  • Kondisi cuaca. 
  • Arah angin. 
  • Pemasangan dari alat-alat. 
Ketentuan dalam memasang tower :

  • Jarak yang ideal antara titik pusat ke titik speaner minimal 1/3 dari tinggi tower.Jarak harus sama. 
  • 1/3 dari tinggi tower dihitung dari dasar yang paling bawah tower menyentuh tanah. 
  • 1/3 dari tinggi tower harus dicari dengan rumus phytagoras.
  • Kedalaman vondasi tanah kira-kira 70-75 cm.
Alat yang digunakan saat memanjat tower :

  • Sabuk pengaman. Tentunya harus yang masih layak pakai, karna akan membahayakan sekali dan akan berakibat fatal. Cara pemasangannyapun harus benar dan tidak boleh asal asalan. Karena itu akan sangat menentukan sekali pada saat kita berada di atas.
  • Alas kaki yang tidak licin. Contoh : sandal gunung, sepatu 
  • Usahakan memakai topi.
  • Dalam pakaian, pakailah baju yang dapat menyerap keringat (fleksibel).
 Sekian dan Terimakasih

2 komentar:

Narada Katiga mengatakan...

Training sistem ISO & Basic K3 30 agustus - 1 September https://www.katiga.id/jadwal-training/

Unknown mengatakan...

Terimakasih infonya sangat bermanfaat
jangan lupa kunjungi web kami
www.ppns.ac.id